panduan keluarga

Dalam beberapa artikel saya di blog ini, khususnya terkait Kartu Keluarga , pindah domisili , akte kelahiran , akte nikah dan semisalnya, saya menemukan ada hal yang membuat saya cukup prihatin. Dari komentar yang masuk, saya menemukan tidak sedikit istri ataupun suami yang sedang menghadapi kasus perceraian. Entah di ambang perceraian, entah sudah pisah tapi belum resmi cerai, ada juga yang sudah resmi cerai. Ada yang datang ke blog ini saat sedang mengurus KK baru setelah cerai, ada yang sedang membuatkan akte kelahiran anaknya sementara orang tuanya bercerai, dan berbagai persoalan lain terkait dengan perceraian. Melihat hal tersebut, maka saya ingin mencoba bertukar pikiran dan pengalaman kepada para suami dan para istri pembaca blog ini. Hal apa saja yang bisa melanggengkan pernikahan anda dan menghindari perceraian. Kita semua tentu tidak ingin menikah untuk berakhir dengan perceraian. Apalagi jika sebelumnya resepsi pernikahan kita termasuk resepsi yang mewah, cenderu

tampil di google search Sebagai manusia, kita semua memiliki / dibekali sumber daya -walaupun berbeda- beda- untuk mengarungi kehidupan. Ada yang memiliki sumber daya melimpah. Dia bisa melakukan apa saja yang bisa mendatangkan manfaat untuk dirinya. Ada juga yang memiliki keterbatasan sumber daya. Entah itu keterbatasan materi, keterbatasan fisik, keterbatasan kesempatan, dan lain - lain. Semua hal di atas berlaku juga dalam dunia usaha. Ada yang memiliki sumber daya melimpah. Uang, properti, relasi, skill, dan lain - lain. Ada juga yang memiliki sumber daya terbatas. Uang pas - pasan, skill setengah - setengah, relasi tidak punya, dan keterbatasan lainnya. Perbedaan ini tentu memiliki hikmah yang besar. Sebagian orang mendapat manfaat dari sebagian yang lain. Hidup ini menjadi dinamis. Bagi orang yang memiliki sumber daya usaha yang melimpah, tentu semua relatif mudah untuk memulai usaha, mengembangkan usaha, bahkan mempertahankan dominasi terhadap pasarnya. Lalu, b